Halaman

Minggu, 16 Desember 2012

Suasana Hati Menyebabkan Berat Badan Tidak Stabil


Suasana hati seorang memang tidak pernah stabil. Tekadang kita terlalu bahagia dan kadang juga terlalu sedih karena banyak faktor yang menyebabkannya. Susana hati yang tidak stabil tersebut dapat menyebabkan berat badan kita tidak stabil, terkadang meningkat pesat dan terkadang juga menurun drastic.
            Berdasarkan pengalaman saya, seseorang yang sedang sedih, mengalami kekecewaan yang terlalu mendalam, atau sedang mengalami cobaan yang menurutnya itu berlebihan, dapat menyebabkan orang tersebut kehilangan selera makannya untuk beberapa saat yang otomatis akan mengurangi berat badannya.
            Keadaan seseorang yang terlalu sibuk dengan kegiatannya sehingga ia merasa terbebani juga dapat membuat berat badannya menurun. Seperti contohnya seorang mahasiswa yang mendapat banyak tugas dari dosen-dosennya yang harus dikerjakan dan dikumpulkan dalam waktu bersamaan, pastilah mahasiswa tersebut akan merasa terbebani jika tidak bisa mengatur waktu dengan baik, ia tidak mempunyai waktu banyak untuk beristirahat Pola makan yang tidak teratur dan pengaruh pikirannya yang terbebani dengan segala tugasnya membuat berat badannya menurun.
            Tetapi suasana hati seseorang yang sedang sedih juga dapat membuat berat badannya naik. Tidak dipungkiri seseorang yang merasa sedih atau patah hati karena persoalan cinta terkadang mereka meluapkan emosinya dengan makan makanan yang Ingin mereka makan sebanyak-banyaknya.
            Suasana hati yang telalu bahagia dapat membuat berat badan seseorang naik tanpa disadarinya. Ketika ia sedang bahagia, ia merasa seolah-olah dunia ini begitu sempurna dan menyenangkan, sehingga ia tidak memperhatikan pola makannya yang makan sana makan sini.
            Karena sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik. Jadi sebaiknya jika merasa sedih jangan terlalu sedih, dan jika bahagia jangan terlalu bahagia hingga kita tidak memperhatikan pola makan, istirahatlah yang cukup serta olahraga yang teratur agar berat badan tetap ideal.
Suasana hati seorang memang tidak pernah stabil. Tekadang kita terlalu bahagia dan kadang juga terlalu sedih karena banyak faktor yang menyebabkannya. Susana hati yang tidak stabil tersebut dapat menyebabkan berat badan kita tidak stabil, terkadang meningkat pesat dan terkadang juga menurun drastic.
            Berdasarkan pengalaman saya, seseorang yang sedang sedih, mengalami kekecewaan yang terlalu mendalam, atau sedang mengalami cobaan yang menurutnya itu berlebihan, dapat menyebabkan orang tersebut kehilangan selera makannya untuk beberapa saat yang otomatis akan mengurangi berat badannya.
            Keadaan seseorang yang terlalu sibuk dengan kegiatannya sehingga ia merasa terbebani juga dapat membuat berat badannya menurun. Seperti contohnya seorang mahasiswa yang mendapat banyak tugas dari dosen-dosennya yang harus dikerjakan dan dikumpulkan dalam waktu bersamaan, pastilah mahasiswa tersebut akan merasa terbebani jika tidak bisa mengatur waktu dengan baik, ia tidak mempunyai waktu banyak untuk beristirahat Pola makan yang tidak teratur dan pengaruh pikirannya yang terbebani dengan segala tugasnya membuat berat badannya menurun.
            Tetapi suasana hati seseorang yang sedang sedih juga dapat membuat berat badannya naik. Tidak dipungkiri seseorang yang merasa sedih atau patah hati karena persoalan cinta terkadang mereka meluapkan emosinya dengan makan makanan yang Ingin mereka makan sebanyak-banyaknya.
            Suasana hati yang telalu bahagia dapat membuat berat badan seseorang naik tanpa disadarinya. Ketika ia sedang bahagia, ia merasa seolah-olah dunia ini begitu sempurna dan menyenangkan, sehingga ia tidak memperhatikan pola makannya yang makan sana makan sini.
            Karena sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik. Jadi sebaiknya jika merasa sedih jangan terlalu sedih, dan jika bahagia jangan terlalu bahagia hingga kita tidak memperhatikan pola makan, istirahatlah yang cukup serta olahraga yang teratur agar berat badan tetap ideal.

by: Dewi Hastarini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar